Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STK Santo Yakobus Merauke menunjukkan komitmen nyata dalam mencetak lulusan berkualitas melalui penyelenggaraan perkuliahan Non-SKS. Langkah ini menjadi bukti bahwa prodi tidak hanya fokus pada kuantitas lulusan, tetapi juga kualitas kompetensi yang dimiliki mahasiswanya. Prodi PGSD mewajibkan seluruh mahasiswanya mengikuti tiga mata kuliah Non-SKS, yakni Pengembangan Keterampilan Membaca dan Menulis, Pengembangan Keterampilan Mendongeng, serta Diskusi dan Debat Ilmiah. Ketiga mata kuliah ini dirancang khusus untuk membekali mahasiswa dengan kompetensi dasar yang sangat penting dalam perjalanan akademik dan profesional mahasiswa.

Solusi Cerdas Menghadapi Realitas Lapangan

Ketua Program Studi PGSD, Steven Ronald Ahlaro, mengungkapkan latar belakang hadirnya Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan Membaca dan Menulis. “Kami melihat fakta di lapangan bahwa antusiasme mahasiswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi sangat tinggi, namun kemampuan membaca dan menulis mereka masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.

Menurutnya, menolak calon mahasiswa hanya karena keterbatasan kemampuan awal bukanlah solusi yang bijak. “Mereka memiliki kemauan kuat untuk bisa terus melanjutkan studinya ke perguruan tinggi dan mereka pun berhak mendapatkan kesempatan itu, karena itu mereka wajib diberikan akses untuk bisa mengenyam Pendidikan tinggi. Yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana memfasilitasi mereka agar tetap bisa melanjutkan studi tanpa mengabaikan kualitas lulusan nantinya,” tambah Steven. Dengan pendekatan ini, perguruan tinggi tentu tidak akan ikut mengubur mimpi mahasiswa, melainkan memberikan jalan untuk mewujudkannya melalui pembekalan keterampilan yang memadai.

Membentuk Guru Masa Depan yang Kompeten

Selain keterampilan literasi, Prodi PGSD juga menghadirkan Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan Mendongeng serta Diskusi dan Debat Ilmiah. Kedua mata kuliah ini bertujuan membekali mahasiswa dengan kemampuan mendongeng yang menarik, berdiskusi secara produktif, berdebat dengan argumentasi yang kuat, serta berpikir kritis. Lebih dari sekadar keterampilan teknis, perkuliahan ini juga dirancang untuk membentuk kepercayaan diri mahasiswa. Hal ini sangat penting mengingat lulusan PGSD akan menjadi guru yang harus mampu tampil percaya diri di depan kelas dan menjadi teladan bagi peserta didiknya.

Sistem Asesmen yang Ketat

Untuk memastikan mahasiswa benar-benar menguasai kompetensi yang diajarkan, pada akhir perkuliahan Non-SKS, mahasiswa akan mengikuti asesmen. Hasil asesmen ini akan menentukan kelayakan mahasiswa untuk mendapatkan sertifikat kelulusan. Sistem ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa setiap mahasiswa yang lulus benar-benar telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Komitmen Pada Kualitas

Penyelenggaraan perkuliahan Non-SKS ini merefleksikan komitmen serius Prodi PGSD STK Santo Yakobus Merauke dalam menghasilkan lulusan terbaik. Prodi tidak sekadar mengejar target kelulusan, tetapi memastikan setiap lulusannya memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjadi pendidik profesional. Inisiatif ini patut diapresiasi sebagai bentuk tanggung jawab perguruan tinggi dalam menyiapkan guru-guru berkualitas yang akan membentuk generasi masa depan bangsa. Dengan fondasi keterampilan yang kuat, para lulusan PGSD diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan, khususnya di tingkat sekolah dasar di wilayah Provinsi Papua Selatan. By. S.R.A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *